Senin, 18 Oktober 2010

Open System, Standard, dan Protocol

1. Model referensi OSI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Berikut deskripsi Model referensi OSI:
  • Sebuah Model Layer
  • Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu untuk mensukseskan komunikasi data
  • Setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya
  • Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya
  • Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak bergantung pada lapisan lainnya
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnected) Reference Model.
Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
1.    Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses. 
      Menyediakan media agar aplikasi dapat meng-akses lingkungan OSI
2.    Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.
Melakukan format data coding, melakukan kompresi data, dan enkripsi data.
3.    Session Layer: hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi
     Mengatur dialog antar aplikasi yang berkomunikasi, memulai dan memutuskan dialog antar entity, menentukan disiplin dialog (half duplex atau full duplex), check point terakhir untuk recovery-data.

4.    Transport Layer: menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan.
     Menjamin pertukaran data antar dua sistem, menjamin bahwa lapisan yang lebih tinggi menerima data yang bebas error (no error), tidak ada bagian data yang hilang (no losses), tidak ada duplikasi, dan dalam urutan yang benar (in sequence), dan QoS (Quality of Service)

5.    Network Layer: hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi. Pengalamatan dan pengiriman data. 

       Transfer dari informasi, penetapan jalur transmisi data, tentu saja koneksi langsung antar entity tidak memerlukan lapisan network, lapisan yang lebih tinggi tidak perlu mengetahui teknologi yang digunakan untuk transmisi data.

6.    Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.
     Aktivasi dan mempertahankan link, menyediakan fasilitas untuk deteksi dan perbaikannya, menjamin bahwa data yang diterima lapisan yang lebih tinggi sudah bebas dari kesalahan

7.    Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.
     Physical interface langsung antar peralatan fisis serta pengaturan bit-bit data menyangkut karakteristik mekanis (kabel dan plug), elektrik (pulsa, tegangan listrik bit-bit), fungsional (fungsi antarmuka peralatan dengan media), dan prosedural (rangkaian prosedur perpindahan bit-bit dalam medium)



Lingkungan OSI
 


Setiap layer menyediakan layanan bagi layer yang ada di atasnya, dan membutuhkan layanan dari layer di bawahnyai
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat pada uraian berikut dan dalam Tabel 1.

2. Protocol TCP/IP
Arsitektur protocol TCP/IP (internet)
  •  Application Layer: Menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp, http, dll.
  • Transport Layer: Menyediakan layanan transfer data ujung-ke-ujung
    • TCP (Transmission Control Protocol) = mengirim data dengan deteksi dan koreksi kesalahan. Selalu memeriksa keterhubungan
    • UDP (User Datagram Protocol) = mengirim data tanpa koneksi. Melemparkan data ke network begitu saja
  • Network Layer atau internet: Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan
    Internet Protocol (IP). Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang digunakan).
  • Data-Link Layer: Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau defragmentasi datagram
  • Data-link Layer: Menentukan karakteristik media transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem mengirimkan data ke device yang terhubung ke network.
Tiga layer terakhir mendefinisikan cara menggunakan network untuk mentransmisi datagram. Encapsulasi datagram ke dalam frame, Konversi IP address ke alamat jaringan fisik.
Tiap layer menambahkan header pada data yang diterima oleh level di atasnya, sebaliknya menghilangkan header untuk diberikan ke layer di atasnya.
Protocol Data Unit (PDU) TCP/IP

3. OSI Versus TCP/IP


OSI versus TCP/IP
Table 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet.
Model OSI
TCP/IP
Protokol TCP/IP

No
Lapisan

Nama Protokol
Kegunaan
7
Aplikasi
Aplikasi
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server)
Data base nama domain mesin dan nomer IP
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol untuk transfer file
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer Protocol)
Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari server
SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6
Presentasi
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet
Protokol untuk akses dari jarak jauh
TFTP (Trivial FTP)
Protokol untuk transfer file
5
Session
NETBIOS (Network Basic Input Output System)
BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call)
Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET
Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4
Transport
Transport
TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol pertukaran data beroriantasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol)
Protokol pertukaran data non-oriantasi (connectionless)
3
Network
Internet
IP (Internet Protocol)
Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information Protocol)
Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
RARP (Reverse ARP)
Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2
Datalink
LLC
Network Interface
PPP (Point to Point Protocol)
Protokol untuk point ke point
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol dengan menggunakan sambungan serial
MAC
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
1
Fisik

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Badan pekerja di IEEE
Working Group
Bentuk Kegiatan
IEEE802.1
Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).
IEEE802.2
Standarisasi lapisan LLC.
IEEE802.3
Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
IEEE802.4
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus.
IEEE802.5
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring.
IEEE802.6
Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus.)
IEEE802.7
Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN.
IEEE802.8
Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
IEEE802.9
Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN.
IEEE802.10
Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
IEEE802.11
Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3.
IEEE802.12
Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
IEEE802.14
Standarisasi masalah protocol CATV

0 komentar:

Posting Komentar

Yang TOP